Padang (UNAND) – Sebagai upaya untuk mendapatkan masukan, saran dan arahan terhadap rencana bisnis Science Teckno Park (STP), Universitas Andalas melangsungkan Focus Group Discussion (FGD).

Berlangsung di Ruang Sidang Tahir Foundation pada Senin (29/4), FGD ini mengusung tema “Sustainability of Innovation Facing a Bright Future” menghadirkan penanggap Prof. Dr. Ir. James Hellyward, MS, IPU. ASEAN Eng (pengarah STP Universitas Andalas), Dr. Ing Uyung Gatot S Dinata(pengarah STP Universitas Andalas), Catur Sugiarto, SE, Ph. D (Ketua Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia), Dr. Ir. Lukito Hasta Pratopo (Ketua Umum ASTPI), dan Ir. Gopa Kusworo, M. Eng(Sekjen ASTPI).

Ketua STP Universitas Andalas Dr. Ir. Eka Candra Lina, SP, MSi, IPM mengungkapkan FGD ini bertujuan untuk mendapatkan saran, masukan, arahan pada rencana bisnis STP Universitas Andalas dan komersialisasi hasil riset serta memperkuat link dan jejaring dengan aktor inovasi lainnya.

“Dokumen rencana bisnis STP Universitas Andalas merupakan program dan panduan bagi siapapun pelaksana dan penanggung jawab kegiatan STP tahun 2024-2028,” ujarnya.

Ia menjelaskan STP Universitas Andalas sebagai wahana inovasi yang menjadi jembatan penghubung bagi sumber dan pengguna inovasi untuk mengelola lahirnya bisnis berbasis teknologi serta mengembangkan produk-produk UMK dengan sentuhan hasil riset dosen dan mahasiswa.

“Semua ini dilakukan agar dapat meningkatkan daya saing produk, daya saing bisnis, dan daya saing daerah,” sambungnya.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Prof. Marzuki menuturkan STP Universitas Andalas merupakan suatu kawasan terpadu yang dikelola secara profesional untuk menghubungkan perguruan tinggi dengan dunia industri, pusat pelatihan, kewirausahaan, perbankan, pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

“Keberadaan STP berperan dalam rangka mengembangkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan melalui pengembangan, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penumbuhan perusahaan pemula berbasis teknologi,” ucapnya. 

Dikatakan Prof. Marzuki sebagai Kawasan Sains dan Teknologi (KST), STP Universitas Andalas memiliki fungsi sebagai penghubung (hub) yang mendukung tercapainya tujuan hilirisasi dan komersialisasi dari hasil-hasil riset dan inovasi yang dikembangkan, terutama berkaitan dengan fokus utama yaitu bidang pangan, herbal, dan obat dan kesehatan.

Sementara itu, Wakil Rektor III Dr. Hefrizal Handra, MSoc. Sc mengemukakan sesuai PP 95 Tahun 2021 Universitas Andalas diamanahkan sebagai universitas riset, disamping menghasilkan lulusan yang berkualitas juga menghasilkan riset dan inovasi serta memberikan manfaat bagi negara dan ilmu pengertahunan secara luas.

Disampaikannya, saat ini Universitas Andalas sudah menjadi PTNBH, berbagai persiapan sudah dilakukan dan masih banyak yang perlu dibenahi termasuk juga berkaitan dengan tiga unit kelembagaan yaitu Direktorat Hilirisasi Riset dan Kerja Sama, dan Direktorat Pengembagan Usaha dan Bisnis serta STP di bawah koordinasi LPPM.

Berharap dengan adanya FGD ini dapat memberikan masukan ke depan untuk bisa menata ulang seperti apa tugas dan fungsi dari masing-masing unit.

Lebih lanjut, ia menyampaikan Direktorat Hilirisasi Riset dan Kerja Sama, dan Direktorat Pengembagan Usaha dan Bisnis sudah mulai melakukan berbagai aktivitasnya, salah satu yang sudah dihasilkan yakni tinta pemilu. WR III berharap ke depan hasil riset Universitas Andalas menjadi ujung tombak bagi kemajuan daerah, bangsa dan negara.

Selain menggelar FGD Universitas Andalas juga mewisuda sepuluh tenant yang sudah dibina yakni Time Language Center, Rak Sayur, Bawang Goreng Deeva, Pangan Pedia, Andalas Care, Atceare, Bundaku Tek Tek, Jamur Tiram Sungkai, Rinia Body Care, Magootify.(*)

Humas,Protokoler, dan Layanan Informasi Publik