Padang (UNAND) - Universitas Andalas adakan perpanjangan kerja sama dengan Lembaga Pengkajian Perumahan dan Pengembangan Perkotaan Indonesia yang berlangsung di Ruang Rapat Senat pada Kamis (25/4).

Pertemuan ini dilakukan dalam rangka menindaklanjuti langkah bersama dalam pengembangan perumahan dan perkotaan Indonesia antara Universitas Andalas dengan Lembaga Pengkajian Perumahan dan Pengembangan Perkotaan Indonesia atau dikenal juga dengan The Housting Urband Development (TheHUD).

Wakil Rektor IV Dr. Henmaidi menyampaikan saat ini Universitas Andalas gencer melakukan kerja sama untuk mengembangkan potensi wilayah, maupun nasional sambil memanfaatkan sumber daya yang ada.

“Apabila berbagai pihak telah berkerja sama, maka ada banyak masalah yang dapat terselesaikan begitu juga manfaat yang dihasilkan akan lebih besar dan dapat dirasakan seluruh stakeholder, sesuai  dengan tagline Universitas Andalas hadir untuk kedjajaan bangsa,” ujarnya.

Dikatakan Henmaidi kerja sama Universitas Andalas melalui Sekolah Pasca Sarjana dengan Lembaga Pengkajian Perumahan dan Pengembangan Perkotaan Indonesia merupakah salah satu langkah strategik yang akan memberikan peluang untuk memberi manfaat lebih besar di lingkungan perumahan dan perkotaan.

“Hal ini juga merupakan dukungan dalam perpacuan Universitas Andalas meningkatkan kerja sama setiap prodi,” sambungnya. Dikatakannya, saat ini Universitas Andalas telah menjalin 3.000 kerja sama yang dilakukan oleh seluruh prodi dengan 800 dokumen.

Henmaidi berharap kerja sama ini dapat langsung diikuti dengan berbagai macam kegiatan nyata baik dalam pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat dan tidak hanya dilakukan oleh Sekolah Pasca Sarjana, prodi lain juga dapat mengikuti langkah ini. 

Melalui kerja sama ini, Universitas Andalas bersama akademisinya dapat membantu mengkaji dan mengembangakan langkah dan strategi peningkatan perumahan serta perkotaan di Sumatra Barat.

Ir. Zulfi Suarif Koto, M.Si selaku ketua umum Lembaga Pengkajian Perumahan dan Pengembangan Perkotaan Indonesia menyampaikan Sumatra Barat akan sulit berkembang apabila tidak disatukan dengan Riau.

Maka dari itu pembangunan tol yang menghubungkan Sumatra Barat dengan Riau harus disegerakan, atau mungkin dapat dilakukan dengan pembangunan jalan penghubung lainnya. Tol gate ini nantinya akan dimanfaatkan menjadi kawasan huni, sehingga memberi manfaat bagi masyarakat. Dikatakannya, hal ini dapat diwujudkan dengan melibatkan pengembang dan pengkaji dari Universitas Andalas. “Besar harapannya akan terwujud hunian berbasis konektivitas dan aksesibilitas,” pungkasnya.(*)

Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik