Padang (UNAND) – Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK UNAND) menggelar Sidang Terbuka Senat dan Orasi Ilmiah dalam rangka Lustrum XIV sekaligus Dies Natalis ke-70 di Convention Hall Kampus Limau Manis, Senin (8/9).
Momentum istimewa ini turut ditandai dengan peluncuran tiga buku karya dr. Zulfarman dan Kawan-kawan yaitu Transformasi untuk Kejayaan Bangsa, Berdiri dan Tumbuhnya Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, serta Jejak Sebelum Sumpah Dokter.
Dekan FK UNAND Dr. dr. Sukri Rahman, Sp.THT-KL(K), FACS, FFSTEd, menegaskan peringatan ini menjadi kesempatan untuk refleksi, muhasabah, sekaligus mengenang jasa para alumni. Ia juga mengungkapkan capaian gemilang FK UNAND yang berhasil menempati peringkat ke-9 Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia versi EduRank. Menurutnya, prestasi tersebut merupakan buah dari kinerja Tri Dharma Perguruan Tinggi serta kiprah alumni yang konsisten mengharumkan nama almamater.
Menghadapi era transformasi digital, dekan menegaskan komitmen FK UNAND dalam memperkuat sistem informasi digital sebagai pilar utama untuk mendukung pembelajaran dan tata kelola akademik maupun non-akademik.
“Kami berterima kasih atas dukungan alumni, khususnya melalui MPZ IKA FK UNAND yang kini telah berkembang menjadi Lembaga Amil Zakat (LAZ),” ujarnya. Meski demikian, ia mengakui masih terdapat tantangan, terutama kebutuhan sumber daya manusia seiring dibukanya tujuh program studi baru sejak FK UNAND berstatus PTNBH.
Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, Ph.D., dalam sambutannya menekankan empat tantangan besar yang dihadapi FK UNAND: transformasi digital, meningkatnya kebutuhan dokter dan tenaga kesehatan berkualitas, tuntutan kolaborasi multidisipliner dan global, serta pentingnya memperkuat pendidikan karakter dan etika profesi. “Marilah kita jadikan FK UNAND bukan hanya tempat mencetak tenaga medis, tetapi juga pusat inovasi, pengabdian, dan inspirasi bagi bangsa,” ajaknya.
Orasi Ilmiah disampaikan oleh Dr. dr. Finny Fitry Yani, Sp.A, Subsp.Respi(K), dengan topik Tuberkulosis (Anak): Tantangan dan Peran Pre-Service Training Berbasis Prinsip. Ia mengingatkan bahwa Indonesia masih menjadi negara dengan kasus TB tertinggi kedua di dunia, sehingga membutuhkan strategi pendidikan kedokteran yang lebih efektif.
Sementara itu, dr. Aklima, MPH, mewakili Gubernur Sumatera Barat, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak, pencegahan penyakit menular, serta perluasan jaminan kesehatan. Menurutnya, FK UNAND memiliki peran vital dalam menghasilkan tenaga medis kompeten guna mendukung target WHO mengeliminasi TB pada tahun 2050.
Acara ditutup dengan pemberian penghargaan kepada sivitas akademika berprestasi dan mereka yang telah purna bakti, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi bagi pengembangan fakultas.(*)
Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik