Padang (UNAND) – Pusat Pengembangan Gender, Anak, dan Keluarga (PPGAK) Universitas Andalas menyelenggarakan International 3rd Conference on Gender, Culture and Society (ICGCS) 2025 yang berlangsung dari tanggal 9–10 September 2025 di Hotel Truntum Padang. Konferensi berskala internasional ini menghadirkan akademisi dan pakar dari berbagai negara untuk mendiskusikan isu-isu strategis terkait gender, budaya, dan masyarakat.

Wali Kota Padang Fadly Amran mengapresiasi terselenggaranya ICGCS di Kota Padang. Menurutnya, konferensi internasional ini tidak hanya memperkuat posisi Padang sebagai kota pendidikan, tetapi juga menjadi ruang strategis untuk memperkenalkan budaya Minangkabau ke kancah dunia. Ia berharap diskusi dalam forum ini melahirkan gagasan segar yang dapat mendorong pembangunan masyarakat yang inklusif dan berkeadilan.

Wakil Rektor IV Universitas Andalas Prof. Henmaidi, Ph. D menegaskan komitmen UNAND dalam mendukung penuh kegiatan akademik berskala internasional. Ia menyoroti pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendorong inovasi dan penelitian, sekaligus memperkuat jejaring kolaborasi antaruniversitas dunia. “ICGCS menjadi peluang bagi dosen dan mahasiswa untuk ikut terlibat dalam percakapan global mengenai isu gender, budaya, dan masyarakat,” ujarnya.

Pada sesi pleno, Prof. Anna M. Gade menjadi pemateri pertama dengan topik “Muslim Environmentalism: Remagining Sustainable Futures through Faith and Culture in Southeast Asia”. Ia menyoroti isu kesetaraan gender dalam pendidikan dan dunia kerja, serta menekankan pentingnya kebijakan inklusif untuk menciptakan ruang aman bagi perempuan dan kelompok marginal.

Sementara itu, Dr. Anita Gurumurthy membawakan materi bertajuk “Gender, Technology, and Digital Justice: Bridging the Gap”. Ia menekankan peran budaya lokal dalam membentuk identitas sosial di tengah arus globalisasi, serta pentingnya dialog antarbudaya untuk mengurangi kesenjangan sosial dan memperkuat solidaritas global.

Dengan suksesnya rangkaian pembukaan hingga sesi awal, ICGCS 2025 diharapkan menjadi wadah lahirnya gagasan baru yang mampu menjawab tantangan global. Melalui kolaborasi akademik lintas negara, konferensi ini tidak hanya memperkuat jejaring riset internasional, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.(tf)

Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik