Menanggapi beredarnya informasi di media sosial yang menyebutkan adanya mahasiswa Universitas Andalas yang hilang saat kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nagari Pauh Sangik, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota, dengan ini kami menyampaikan klarifikasi resmi bahwa informasi tersebut tidak benar.

Kegiatan yang dimaksud merupakan bagian dari program resmi Pemerintah Nagari yang bertujuan melakukan survei dan pemetaan potensi perkebunan kopi di wilayah nagari pada (31/7). Program ini merupakan bentuk sinergi positif antara pemerintah nagari dan perguruan tinggi dalam mendukung pengembangan potensi lokal secara berkelanjutan.

Seluruh tahapan kegiatan telah dikoordinasikan dengan baik, termasuk pelibatan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang secara aktif mendampingi mahasiswa. Kehadiran DPL menjadi bagian penting dari proses akademik dan pengabdian masyarakat yang dijalankan mahasiswa di lapangan.

Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa didampingi oleh perangkat nagari serta unsur keamanan lokal untuk menjamin kelancaran, kenyamanan, dan keamanan seluruh proses. Situasi di lapangan juga dalam kondisi terkendali dan tidak pernah keluar dari pengawasan.

Terkait keterlambatan kepulangan mahasiswa yang sempat menimbulkan kekhawatiran, hal tersebut disebabkan oleh insiden ringan di mana seorang mahasiswa mengalami kaki terkilir saat survei. Kondisi tersebut telah ditangani dengan pertolongan pertama dan istirahat singkat. Menyikapi situasi tersebut, DPL bersama tim dari UPT Pendidikan di Luar Kampus (PDK) segera turun langsung ke lokasi pada malam hari untuk memastikan keselamatan seluruh peserta.

Alhamdulillah, seluruh mahasiswa telah kembali ke kantor nagari dalam keadaan sehat dan selamat. Tidak ada mahasiswa yang hilang sebagaimana informasi yang beredar.

Kegiatan ini justru mencerminkan semangat kolaborasi, gotong royong, dan tanggung jawab bersama antara perguruan tinggi dan masyarakat nagari. Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu, termasuk perangkat nagari, BPBD, unsur keamanan, dan masyarakat sekitar.

Kami berharap klarifikasi ini dapat meluruskan informasi yang keliru, serta memperkuat kepercayaan publik terhadap semangat kolaborasi untuk pembangunan nagari dan Kedjayaan Bangsa.