Padang (UNAND) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas merayakan Dies Natalis ke-43 dengan semangat kolektif dan optimisme untuk terus berkontribusi dalam pengembangan akademik dan kebudayaan Indonesia. Mengusung tema “Menjalin Kebersamaan, Meraih Keunggulan”, perayaan tahun ini ditandai dengan penyampaian orasi ilmiah, pemberian penghargaan, serta refleksi capaian strategis fakultas.

Wakil Rektor IV Universitas Andalas, Prof. Dr. Henmaidi, S.T., M.Eng., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kiprah FIB dalam memperkuat reputasi akademik Universitas Andalas di tingkat nasional dan internasional.

Ia mencatat bahwa FIB menjadi salah satu fakultas yang berkontribusi signifikan terhadap raihan akreditasi internasional, dengan 25 persen program studi Universitas Andalas saat ini telah terakreditasi secara global.

Selain itu, FIB juga mengambil peran penting dalam peningkatan jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI), menjadikan Universitas Andalas sebagai perguruan tinggi dengan perolehan HKI terbanyak di Indonesia selama tiga tahun terakhir.

Prof. Henmaidi mendorong FIB untuk mempercepat langkah internasionalisasi, meningkatkan capaian akreditasi unggul, memperkuat dampak keilmuan dan kebudayaan, serta menumbuhkan budaya akademik yang sehat, kolaboratif, dan inklusif. “FIB harus menjadi motor penggerak kemajuan intelektual yang berdampak luas,” ujarnya.

Direktur Promosi Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Undri, S.S., M.Si., turut hadir dan memberikan apresiasi terhadap capaian FIB selama 43 tahun berdiri. Ia menilai bahwa usia ini mencerminkan kematangan kelembagaan yang perlu diarahkan pada penguatan sumber daya manusia dan relevansi kurikulum. “Jika diibaratkan manusia, usia 43 adalah fase matang untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara optimal,” ungkapnya.

Puncak perayaan diisi dengan orasi ilmiah bertajuk “Mambangkik Batang Tarandam: Sumatera Barat di Masa Gubernur Harun Zain 1966–1977” yang disampaikan oleh Dr. Israr, S.S., M.Si. Dalam orasinya, Israr menyoroti peran visioner Harun Zain dalam mengangkat Sumatera Barat dari keterpurukan pascakonflik politik menuju masa pembangunan awal Orde Baru.

Sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi sivitas akademika, acara ditutup dengan penganugerahan kepada dosen berprestasi publikasi internasional, dosen muda unggulan, tenaga kependidikan teladan, staf PTT inspiratif, dan mahasiswa berprestasi.

Dengan semangat kolaborasi dan visi keunggulan, Dies Natalis ke-43 FIB menjadi tonggak penting untuk terus tumbuh, berinovasi, dan menghadirkan kontribusi nyata bagi kemajuan akademik dan pelestarian kebudayaan Indonesia.(*)

Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik