Padang (UNAND) – Tahun ini, Universitas Andalas akan menerima mahasiswa baru untuk Program Doktor Ilmu Akuntansi (PDIA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Hal ini, diungkapkan langsung oleh Rektor Universitas Andalas Efa Yonnedi, Ph. D saat peluncuran PDIA, pada Senin (6/5) di Ruang Seminar FEB Kampus Limau Manis.

“Membuka Program Studi (Prodi) ini punya sejarah yang panjang dan berkat usaha bersama akhirnya prodi ini akan menerima mahasiswa baru,” tuturnya. Baginya pembukaan program ini merupakan langkah strategis untuk membangun departemen dan fakultas ke depannya.

Sekarang ketiga Prodi (Ekonomi, Manajemen, Akuntansi) di FEB punya program pendidikan yang lengkap mulai dari jenjang Sarjana, Magister, dan Doktor.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan Seoul National University (SNU) Korea Selatan jumlah mahasiswanya hampir sama dengan jumlah mahasiswa Universitas Andalas tidak berbeda signifikan begitu juga dengan jumlah dosen.

“Yang membedakan dalam satu tahun SNU bisa menghasilkan jurnal artikel sekitar 11 ribu, dan banyak prosiding,” ujarnya yang baru pulang dari program PKKPT Dirjen Diktiristek ke Korea Selatan.

Rektor mengungkapkan jurnal tersebut scopus artikel artinya universitas yang maju dan reputasi global, output risetnya produktif dan bermanfaat serta mampu memecahkan permasalahan-permasalahan di tengah masyarakat.

Salah satu gambaran komposisi mahasiswanya 50 persen pascasarjana, 50 persen undergraduate, dalam jangka Panjang Universitas Andalas disampaikannya punya cita-cita dan keinginan untuk meningkatkan ini artinya jumlah mahasiswa pasca 25-35 persen.

“Membuka program doktor merupakan bagian dari rencana jangka panjang universitas dan itu juga best praktis universitas yang dikategorikan maju,” ucapnya.

Ia juga menekankan untuk menyiapkan segala sesuatu dari awal dengan mengutamakan kualiti bukan kuantiti. “Dalam rekrutmen mahasiswa baru, nantinya betul-betul menerima yang memiliki etos untuk melanjutkan program doktor,” sambungnya.

Rektor berharap dari awal agar memerhatikan waktu tempuh kurikulum, karena kalau waktu tempuh didesign delapan (8) semester mestinya mahasiswa delapan semester sudah menyelesaikan pendidikannya.

Menurutnya, mengelola Prodi akan selalu ada kekurangan karena pada prinsipnya tidak akan langsung sempurna. “Tentu dengan bantuan bersama, terus diperbaiki dan dievaluasi sehingga program doktoral akuntansi Universitas Andalas dikenal karena reputasi,” pungkasnya.(*)

Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik