Padang (UNAND) - Berdasarkan Keputusan Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0768/C3/DT.05/00/2025 tanggal 4 September 2025, Universitas Andalas kembali mencatat prestasi gemilang di tingkat nasional dengan meraih pendanaan untuk tujuh proposal penelitian dalam program Riset Konsorsium Unggulan Berdampak (RIKUB) tahun 2025.

UNAND menempati posisi tepat di bawah Universitas Gadjah Mada (UGM), yang memimpin dengan delapan proposal. Dengan capaian tersebut, UNAND meraih peringkat kedua secara nasional sebagai perguruan tinggi dengan jumlah proposal terbanyak yang didanai. Prestasi ini sekaligus menegaskan peran UNAND sebagai salah satu kekuatan utama dalam riset dan inovasi di Indonesia.

Selain UGM dan UNAND, perguruan tinggi lain yang turut masuk dalam lima besar penerima pendanaan RIKUB 2025 adalah Universitas Riau (UNRI) dengan enam proposal, serta Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang masing-masing memperoleh lima proposal.

Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Andalas, Dr. Efa Yonnedi, Ph.D., menekankan bahwa prestasi ini membuktikan riset yang diinisiasi di UNAND tidak hanya unggul dalam aspek akademis, tetapi juga dirancang untuk memberikan dampak nyata bagi kepentingan masyarakat dan kemajuan bangsa.

Lebih lanjut, Dr. Efa menyampaikan rasa gembira atas pencapaian yang telah diraih, ”alhamdulillah, UNAND berhasil menempati posisi strategis pada dua besar nasional dengan didanainya tujuh proposal,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua LPPM UNAND, Prof. Marzuki, turut memaparkan judul-judul penelitian yang menunjukkan kedalaman dan relevansi riset UNAND. Ketujuh proposal riset inovatif yang mendapatkan pendanaan ini mencakup berbagai bidang strategis, mulai dari teknologi hijau, ekonomi, kesehatan, hingga energi terbarukan.

Adapun ketujuh proposal riset yang berhasil mendapatkan pendanaan tersebut antara lain:

  • Daimon Syukri: “Inovasi pemanfaatan tanin gambir sebagai biopolimer untuk industri pelapis antikarat berkelanjutan berbasis teknologi hijau.”
  • Dodi Devianto: “Model efisiensi fiskal penggunaan dana transfer daerah melalui pendekatan Bayesian Vector Autoregressive.”
  • Netty Suharti: “Inovasi produk nanoemulsi aromaterapi poliherbal sebagai antidepresan dan anti-insomnia.”
  • Novizar: “Transformasi rantai nilai kopi spesialti berbasis ekonomi sirkular dengan inovasi pascapanen ramah lingkungan dan transparan melalui teknologi blockchain.”
  • Putra Santoso: “Pembuatan prototipe suplemen medis berbasis serat nano, pati resisten, dan tepung bengkuang termodifikasi untuk penderita diabetes, inflamasi, dan disbiosis usus.”
  • Syafii: “Stasiun tenaga surya portabel berbasis IoT dengan keluaran AC/DC adaptif sebagai solusi alternatif untuk mendukung ketahanan energi.”
  • Uyung Gatot Syafrawidinata: “Aplikasi Rotor Savonius sebagai silinder efek magnus untuk membantu propulsi kapal barang dan nelayan.”

Keberhasilan ini menjadi semangat baru bagi UNAND untuk terus melahirkan riset yang tidak hanya berhenti di ruang akademik, tetapi juga bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Harapannya, setiap langkah kecil dari para peneliti UNAND dapat membawa perubahan nyata bagi kehidupan bersama dan masa depan bangsa.(*)

Humas, Protokol, dan Layanan Informasi UNAND