Padang (UNAND) — Universitas Andalas melalui Pusat Studi Humaniora (PSH) kembali meneguhkan komitmennya terhadap pelestarian seni dan budaya dengan menggelar Orasi Budaya untuk kedua kalinya, Rabu (4/6), di Convention Hall Limau Manis. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati 78 tahun maestro penulis Makmur Hendrik, yang dikenal luas lewat karya legendarisnya, Tikam Samurai.

Mengusung semangat kebudayaan sebagai fondasi peradaban, acara ini bukan sekadar peringatan ulang tahun, tetapi juga menjadi ruang reflektif bagi sivitas akademika dan masyarakat untuk menggali kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam karya-karya sastra dan budaya lokal.

Isa Kurniawan, S.Si. dari komunitas Himpunan Media Sumbar (Hamas) dalam sambutannya menyoroti kegelisahan akan menurunnya minat dan kualitas dalam dunia kepenulisan. “Siapa lagi yang akan menjadi penulis hebat di masa depan jika tidak ada pemantik? Mahasiswa harus lebih berani berkarya dan melahirkan tulisan fenomenal seperti Makmur Hendrik,” ujarnya.

Ketua Departemen Ilmu Sejarah sekaligus perwakilan PSH Universitas Andalas Dr. Zuqaiyyim, M.Hum., menyatakan rasa bangganya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap orasi budaya semacam ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan seni serta budaya lokal.

Sekretaris Universitas Andalas, Dr. Aidinil Zetra, S.IP., MA., menekankan pentingnya menggali kembali pesan-pesan moral dan filosofi kehidupan dari sosok Makmur Hendrik. “Beliau adalah representasi budaya Minangkabau yang karyanya tidak hanya kaya nilai budaya, tetapi juga menyimpan pesan moral yang mendalam,” tuturnya.

Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kontribusinya terhadap dunia sastra dan budaya, Universitas Andalas menganugerahkan Lifetime Achievement Award kepada Makmur Hendrik dalam kesempatan tersebut.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dan budayawan, di antaranya ulama dan penulis H. Mas’oed Abidin, wartawan senior Drs. Khairul Jasmi, MM, Ketua LKAAM Fauzi Bahar, serta para penyair dan penulis lain yang memberikan testimoni atas karya dan perjalanan hidup Makmur Hendrik.

Melalui kegiatan ini, Universitas Andalas menegaskan perannya sebagai pusat pengembangan budaya dan literasi di Sumatera Barat. PSH pun terus berupaya menjadikan kampus sebagai episentrum gerakan seni-budaya yang hidup, kontekstual, dan menginspirasi.(*)

Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik