Padang (UNAND) - Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi (PDRPI) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas resmi meluncurkan dua produk enzim terbaru Taq Polymerase dan Reverse Transkriptase yang menjadi bahan baku utama dalam pemeriksaan berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR).

Peluncuran berlangsung pada Senin (2/6) di Gedung PDRPI Universitas Andalas Kampus Jati dan dihadiri oleh sejumlah mitra strategis, termasuk Direktur RSUP Dr. M. Djamil, Direktur PT Crown, Dekan Fakultas Kedokteran, serta jajaran pimpinan.

Dua produk ini menjadi inovasi ke-34 dan ke-35 dari PDRPI, sekaligus menandai terobosan penting dalam substitusi produk impor. Selama ini, enzim PCR seperti Taq Polymerase dan Reverse Transkriptase masih bergantung pada impor, namun kini Indonesia memiliki alternatif lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 70–80%. Kehadiran produk ini diharapkan dapat menekan biaya pemeriksaan PCR secara signifikan dan menjadikannya lebih terjangkau bagi masyarakat.

Kolaborasi dengan PT Crown memungkinkan PDRPI telah memasarkan 21 produk berizin edar, dengan target mencapai 50 produk hingga akhir 2025. Direktur PT Crown, Dr. dr. Syafruddin Alun Mars, menyampaikan antusiasmenya atas peluncuran ini. “Ini produk yang sangat ditunggu. Harganya lebih murah namun tetap berkualitas. Prinsip kami adalah kemandirian, bagaimana negeri ini berdiri dengan kekuatan inovasi anak bangsa,” ujarnya.

Dukungan juga disampaikan oleh Direktur RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua. Ia menekankan pentingnya mendukung produk dalam negeri, terlebih RSUP Djamil sebagai rumah sakit pendidikan turut menjadi pengguna langsung. “Sejak pandemi, PCR menjadi sangat vital. Dengan bahan lokal ini, pengembangan ke depan menjadi jauh lebih efisien dan mandiri,” ujarnya.

Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Universitas Andalas Dr. Eng. Muhammad Makky, S.TP., M.Si., menyatakan bahwa produk-produk PDRPI telah masuk tahap hilirisasi dan siap dipakai oleh industri kesehatan nasional.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Dr. dr. Sukri Rahman, Sp.THT-BKL, Subsp. Onk(K), FACS, FFSTEd, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian ini. Ia menegaskan pentingnya penguatan strategi pemasaran dan standarisasi agar produk dapat memberikan manfaat lebih luas.

Kepala PDRPI, Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc., menambahkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan peluncuran produk screening donor darah dan produk diagnostik TBC. Dua produk untuk deteksi TBC bahkan telah dipilih oleh Kementerian Kesehatan RI untuk diuji coba di delapan provinsi. “Jika diterapkan secara luas, ini bisa menghemat biaya hingga 40% bagi Kemenkes,” jelasnya.

Melalui kolaborasi dengan berbagai rumah sakit dan universitas di Indonesia, PDRPI memperkuat perannya sebagai pusat riset dan inovasi kesehatan yang strategis, serta menjadi garda terdepan dalam kemandirian diagnostik nasional.(*)

Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik