Padang (UNAND) - Meski mendalami persoalan hukum, namun mahasiswa yang tergabung dalam Asian Law Student Association (ALSA) menunjukkan bahwa hal tersebut tak menjadi penghalang dalam mengembangkan wawasan di bidang lain terutama soal ekonomi dan keuangan. Melalui ALSA Financial Talk (AFT) x Kantor Perwakilan LPS 1 yang diselenggarakan pada Rabu (21/5/2025) di Convention Hall UNAND, mereka menebarkan semangat menimba pengetahuan kepada para mahasiswa. 

Kegiatan bertema ‘Digital Finance and Legal Frameworks’ ini merupakan respon terhadap perkembangan keuangan terutama dari sisi digital financial, yang juga bersinggungan dengan hukum pada berbagai aspek. “Seminar ini merupakan respon terhadap perkembangan yang pesat di bidang digital keuangan, yang harapannya kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam terutama soal peranan hukum dalam mendampingi digital finance,” ujar Project Officer AFT, Daffa Aqillah. Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi perwujudan dari salah satu pilar ALSA yaitu legally skilled, yaitu dapat mengelola keuangan dengan bijak di era kemajuan teknologi. 

Muhammad Syafril dari Kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang mengisi materi pada kesempatan ini menjelaskan bagaimana peran LPS dalam industri perbankan serta perbankan digital, disambung dengan perspektif hukum yang berperan di dalamnya yang disampaikan oleh Ikhsan Aulia, S.H L.L.M selaku dosen hukum UNAND. 

ALSA sendiri merupakan organisasi mahasiswa hukum terbesar di Asia, dan memiliki local chapter di UNAND. Organisasi ini bersifat non politik dan nirlaba, dan bertujuan untuk pengembangan profesional dan akademik mahasiswa hukum dengan harapan agar dapat berdampak pada masyarakat. 
 
Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik UNAND